Doodle Art
07.16
Sejujurnya aku
kurang paham dengan definisi asli doodle art. Menurut aku, doodle art itu
gambar coret-coret aja dan hasilnya bagus. Ga mesti bagus juga sih. Pokoknya
gambar coret-coret aja gitu. Mau garis-garis, bulet-bulet, gelombang-gelombang,
monster, or etc pokoknya gambar coret-coret. Mau yang dipersiapin yang
bener-bener berkonsep atau cuma iseng-iseng gambar selagi dengerin dosen
ngajar. HEHE.
Mari kita kupas lebih dalam, APA
SIH DOODLE ART?
Doodle itu dalam
bahasa indonesia artinya mencoret. Doodle art itu masuk ke Freehand Art (menurut
gue). Pernah gambar-gambar nggak jelas waktu dikelas? waktu guru lagi
ngebosenin pas ngajar, waktu nungguin si doi putus, gitu? pernah kan? Tanpa
disadari, coret-coretan yang pernah kita buat itu namanya doodle. Doodle sendiri ciri khasnya spontan. – source Yessiow (http://yessiow.blogspot.co.id/2012/04/doodle.html)
Sebuah doodle
adalah gambar tidak fokus atau tidak sadar dibuat saat perhatian seseorang jika
tidak ditempati. Doodles adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna
representasi beton atau mungkin hanya bentuk-bentuk abstrak. Doodle Art
sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstract,
ada yang tidak bermakna juga ada yang bermakna, terkadang karya yang dihasilkan
tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik. – source http://bapabapa666.blogspot.co.id/2015/03/doodle-art-pengertian-sejarah-dan.html
Berdasarkan etimologi,
kata doodle pertama kali muncul pada awal abad ke-17 berarti bodoh atau bodoh.
] Ini mungkin berasal dari Jerman atau Nudeltopf Dusseldorf, berarti bodoh atau
mie (harfiah "minum-minum"). Makna "bodoh, bodoh" yang
dimaksud dalam judul lagu "Yankee Doodle", awalnya dinyanyikan oleh
pasukan kolonial Inggris sebelum Perang Revolusi Amerika. Ini juga merupakan
asal dari kata kerja abad kedelapan belas dini untuk mencoret-coret, yang
berarti "untuk menipu atau membodohi". Arti modern muncul pada
1930-an baik dari makna ini atau dari kata kerja "untuk
berlama-lama", yang sejak abad XVII telah memiliki makna membuang-buang waktu
atau karena malas. Dalam film Mr Deeds Goes to Town, Mr Deeds menyebutkan bahwa
"doodle" adalah kata yang dibuat untuk menggambarkan coretan untuk
membantu seseorang berpikir. Menurut track DVD komentar audio, kata yang
digunakan dalam pengertian ini diciptakan oleh penulis skenario Robert Riskin.
Efek pada Memori
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Applied Cognitive Psychology, corat-coret dapat membantu memori seseorang dengan memperluas energi yang cukup untuk menjaga satu dari melamun, yang menuntut banyak kekuatan pemrosesan otak, serta dari tidak membayar perhatian. Dengan demikian, ia bertindak sebagai mediator antara spektrum berpikir terlalu banyak atau terlalu sedikit berpikir dan membantu fokus pada situasi saat ini. Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Jackie Andrade, dari School of Psychology di University of Plymouth, yang melaporkan bahwa doodlers dalam percobaan nya ingat 7,5 potongan informasi (dari total 16) rata-rata, 29% lebih dari rata-rata 5,8 ingat dengan kelompok kontrol yang terbuat dari non-doodlers. – source http://doodles12.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-dan-pengertian-doodle.html
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Applied Cognitive Psychology, corat-coret dapat membantu memori seseorang dengan memperluas energi yang cukup untuk menjaga satu dari melamun, yang menuntut banyak kekuatan pemrosesan otak, serta dari tidak membayar perhatian. Dengan demikian, ia bertindak sebagai mediator antara spektrum berpikir terlalu banyak atau terlalu sedikit berpikir dan membantu fokus pada situasi saat ini. Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Jackie Andrade, dari School of Psychology di University of Plymouth, yang melaporkan bahwa doodlers dalam percobaan nya ingat 7,5 potongan informasi (dari total 16) rata-rata, 29% lebih dari rata-rata 5,8 ingat dengan kelompok kontrol yang terbuat dari non-doodlers. – source http://doodles12.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-dan-pengertian-doodle.html
Saya kutip dari blog http://bapabapa666.blogspot.co.id/2015/03/doodle-art-pengertian-sejarah-dan.html
“Sebuah
karya doodle biasanya melukiskan perasaan si pembuatnya, bisa
terlihat dari goresan-goresan yang dihasilkan, kadang keluar tanpa disadari
oleh pikiran kita. Doodle art kadang mampu menenangkan hati si
pembuatnya. Semakin di buat dengan sepenuh jiwa dan perasaan, karya yang
dihasilkan semakin menarik, unik dan bermakna dalam, dan itu membuat
karya doodle tidak sekedar jadi hobi corat-coret, tapi juga mempunyai
kedalaman makna dan gaya.”
“Sekarang Doodle
art semakin berkembang, bentuknya yang abstract dan memiliki
keunikkan tersendiri membuat pelakonnya semakin bertambah dari hari ke hari.
Bahkan tanpa disadari kita sering menghasilkan karya doodle, contohnya
coretan dikelas adalah doodle art.”
Menurut aku
sendiri, pernyataan tersebut 1000% benar. Membuat doodle art sebenarnya sering
aku lakukan saat perasaan lagi super seneng ataupun super sedih. Ibaratnya,
bikin doodle art tuh moodbooster banget deh. Selesai gambar, perasaan yang
tadinya kalut jadi 180 derajat kebalik. Malah jadi seneng atau balik biasa lagi
kayak ga ada masalah. Nah kalo lagi seneng, ngeliat hasil doodle yang memuaskan
malah bikin makin seneng banget-banget. Kalo lagi niat sih bikin doodle tuh seru
banget. Yang tadinya cuma untuk menyenangkan hati sendiri, eh dilihat orang
malah bisa bikin hati orang lain seneng juga loh. Kenapa? Karena kalo gambarnya
bagus ataupun unik orang pasti seneng liatnya. Yang repotnya sih kalo sampe
minta bikinin. Kalo 1 atau 2 sih ga masalah. Kalo udah sampe antri kan repot
hehe. (mending kalo dibayar :p)
Lambat laun,
doodle semakin digemari banyak orang. Mau hasilnya bagus atau engga yang
penting pede aja sama hasilnya. Semakin kesini, doodle yang dibikin sama
orang-orang malah cuma gambar monster-monster yang digabung (termasuk aku).
Tapi doodle ga harus monster kok. Kalo kamu gambarnya mau yang ga monster juga
itu tetep doodle. Apalagi kalo rame, pasti bagus aja deh.
Doodle itu
sebenernya dibikin secara spontan. Ga perlu pake sketch ribet-ribet. Tapi kalo
emang bener-bener lagi bikin doodle yang berkonsep, kenapa engga? Kan makin
bagus. Ini balik lagi ke pribadi masing-masing. Di bawah ini beberapa tipikal
doodler.
1.
Super Spontan
Bikin doodle langsung pake drawing pen atau pena
apapun atau alat tulis apapun dan langsung jadi gitu aja tanpa mikirin konsepnya
seperti apa. Ini biasanya dilakuin kalo lagi bosen dengerin guru ngajar. Ambil
kertas terus coret-coret gitu.
2.
Semi Spontan
Doodle yang ini pake sketch dulu. Tapi ga sama
detailnya. Pake pensil bikin sketch yang inti-intinya doang gitu.
3.
Direncanakan (Planned)
Doodle yang ini dibikin sketch dulu sampe detail-detailnya.
Kalo bikin yang ini sih perlu meluangkan lebih banyak waktu dari yang super
spontan atau semi spontan karena kalo yang ini sih ibaratnya kerja 2x. Kenapa? Karena
sebenernya kita udah selesai sama doodlenya, tapi baru pake pensil, nah harus
dipakein drawing pen dulu. Kan kerja 2x. Tapi emang kalo sesuatu yang
direncanakan itu hasilnya lebih maksimal, lebih rapi, dan pastinya lebih bagus.
Kalo doodle yang direncanakan gini bagusnya buat yang commission sih, karena
hasilnya kan lebih bagus banget kalo udah prefer dari awal jadi bikinnya ga
asal-asalan.
0 comment