Soal Imajinasi
19.04
William Blake menulis puisinya begini: “Lihatlah dunia dalam sebutir pasir, lihatlah surga dalam bunga yang liar, Letakkan di telapakmu jumlah yang tak terhingga, Dan keabadian dalam satu jam.”
Kata-kata ini melukiskan kekuatan imajinasi yang begitu nyata. Menurut Anda apakah hanya para musisi, penyair, artis, pemain drama, dan mereka yang bekerja secara terdidik saja yang dapat mencipta keindahan atau memiliki daya imajinasi? Kalau memang demikian Anda keliru.
Kita semua dianugerahi kekuatan imajinasiyang kreatif. Seorang bocah laki-laki bersama teman yang lain sedang mempelajari kata-kata yang berakhiran “K” di sekolah mereka, St. Louis. Ketika mereka sampai pada kata “Kill” bocah itu berkata: “Kita seharusnya tidak mempelajari kata ini di sekolah? Mengapa kita tidak membubuhi huruf ‘S’ saja di depan kata itu?” Pada pukul 6 sore, ia mengubah kata kill (membunuh) menjadi skill(keahlian). Bocah itu memperlihatkan bahwa ia dapat memanfaatkan imajinasinya secara kreatif, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga untuk seluruh dunia.
Di saat-saat yang penuh kekerasan sekarang ini, di mana terkadang manusia merasa tidak berharga keindahan imajinasi hilang, tersembunyi, dan tertekan. Ini merupakan gerak yang cepat di mana kita menghadapi kecenderungan menyesatkan gerak bebas imajinasi.
Namun Anda, kita semua, hanya mempunyai imajinasi bila punya rasa harga diri. Anda tidak dapat mengabaikan imajinasi Anda dan rasa harga diri Anda lagi jika Anda ingin hidup dalam hal-hal kreatif. Adalah tanggung jawab manusia setiap hari untuk mendapatkan kembali imajinasi kita dan melihat keindahan dalam diri kita, juga di sekeliling kita.
0 comment